Wednesday, July 20, 2016

Catatan Pulang Kampung Hari 1



Motor Air Klotok yang sering di gunakan sebagai Armada Utama menuju Batu Ampar

Sudah menjadi agenda rutin dan  kebiasaan setiap Hari Besar Seperti perayaan Idul Fitri, untuk Pulang kampung, bagi yang punya kampung, jika tidak punya kampung mungkin hanya sekedar kunjungan ke kampung teman atau saudara. Saat pulang Kampung Idul Fitri inilah menjadi salah satu saat dimana keluarga bisa kumpul semua, mulai dari yang sibuk Kerja, di Perantauan atau dimanapun. Bagi yang tidak bisa pulang kampung, dengan alasan tertentu akan merasa ada yang kurang di idul fitri tentunya.
Seperti itulah yang saya Rasakan Tahun ini bukan karena saya tidak bisa Pulang Kampung, tapi saya memang telah mengagendakan dan menjadwalkan untuk Pulang Kampung, seperti Tahun-tahun sebelumnya yang tak pernah Absen untuk Pulang Kampung, apalagi saat moment Idul Fitri seperti ini. Kampung saya sendiri berada di salah satu Desa di Kecamatan Batu Ampar tepatnya di Dusun Bangun Harjo, Desa Teluk Nibung Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kurang lebih 30 Menit dari Puasat Kecamatan.
Daerah saya sendiri kebanyakan yang Pulang Kampung adalah mereka yang Bekerja jauh, atau sedang melaksanakan Pendidikan di Luar, seperti saya yang telah 8 Tahun meninggalkan Kampung Halaman untuk Melanjutkan Pendidikan, Moment seperti inilah yang sangat di nanti bagi saya sendiri, Bedanya adalah jika Tahun-tahun sebelumnya saya pulang Kampung Lebih awal H-3 Lebaran, tahun ini saya mesti pulang Kampung H-1 Lebaran, dan memang tidak begitu lama di kampung hanya 7 Hari saja di Kampung, tapi ini menjadikan kesan tersendiri bagi saya dengan 5 Hari Waktu untuk berada di Tengah-tenga Keluarga dan bisa berjumpa teman-teman serta saudara. Selain itu saya juga tidak melewatkan 7 Hari berada di Kampung Halaman untuk sejenak mengamaati berbagai Aktifitas di Kampung Halan yang kemudian saya jadikan sebuah Catatan Pulang Kampung yang akan saya bagikan kepada pembaca, agar menjadi sebuah bahan Informasi atau sekedar Bernostalgia dengan Kampung halaman bagi yang merindukannya.
Hari 1
Pagi itu suasanan masih puasa Ramdahan di hari terakhir Ramdahan 1437 H, Selain itu saya sendiri baru saja selesai kegiatan di Masjid Raya Mujahidin Kalimantan Barat yaitu kegiatan I'tikaf Ramadhan dan itu adalah Itikaf Terakhir, untuk tahun ini kegiatan seperti ini sangat luar biasa tingkat kesibukan dan berbagai hal yang di siapkan sehingga malam itu belum ada sama sekali mata saya terpejam, walaupun mata belum ada sama sekali terpejam saya harus bersiap keberangkatan menuju Kampung Halaman.
Setelah Pulang ke Rumah di 28 Oktober, saya langsung menyiapkan segala hal yang perlu di bawa ke Kampung halaman, tidak begitu banyak yang perlu di siapkan karena sebelumnya memang sudah di siapkan terlebih dahulu. Tidak ketinggalan saya menyiapkan beberapa Oleh-oleh untuk di bawa ke kampung halaman, saat itu Pukul 08.50 WIB, Saya harus segera menuju Rasau Jaya karena keberangkatan Kapal Pukul 10 Pagi, sesuai perhitungan saya waktu tempuh dari 28 Oktober menuju Rasau Jaya kurang lebih 1 Jam jadi ketika sampai Rasau jaya maka tidak perlu menunggu lama keberangkatan Kapal yang akan di tumpangi. Sedikit Informasi Rasau Jaya adalah sebuah Daerah Kecamatan di Kubu Raya, sebutan nya KTM Rasau Jaya atau Kota Terpadu Mandiri Rasau Jaya, Rasau Jaya sendiri memili satu buah Pelabuhan dimana pelabuhan ini sebagai Penghubung jalur Air menuju beberapa daerah di Kubu Raya salah satunya adalah Batu Anmpar, bahkan juga sebagai penghubung Jalur Air menuju Ketapang dan Kabupaten Kayong, tentunya kendaraan yang di gunakan juga berbeda.
Sesuai dengan Jadwal setelah selesai berkemas segera saya menuju Rasau Jaya, sesuai Perhitungan dan sebenarnya sangat terlambat saya sampai di Rasau Jaya Pukul 10.10 dan Kapal yang akan saya tumpangi hampir saja berangkat, segera saya Pesan Tiket saat itu saya pesan Tiket dengan beberapa Orang yang juga kedatangannya sama dengan saya, seperti biasanya saat lebaran Harga Tiket Naik tapi untum tahun ini masih wajar di hari biasanya untuk Orang atau kendaraan dikenakan Tarif  55 Ribu Rupiah, tapi saat lebaran di kenakan Tiket 60 Ribu Rupiah, saat itu saya mendapatkan Motor Air atau yang biasa kami sebut Motor Klotok, yang lumayan besar Ukurannya di banding beberapa Motor Klotok yang pernah saya tumpangi, hari itu saya menggunakan Motor Klotok KM Selamat Pagi 2, tapi setelah saya sadar ketika di dalam motor bahwa tiket yang saya terima tidak sesuai dengan tiket kapal yang saya gunakan, selain itu juga ada kejadian dimana kendaraan saya hampir saja di tinggal dan tidak di naikan ke Atas Motor Klotok, saya sedikit maklum karena memang kondisi hari itu yang saya harapkan H-1 Lebaran sudah sepi, masih saja Ramai Penumpangnya.
Perjalanan pun dimulai, Motor yang kami tumpangi berangkat Pukl 10.15 Menit dilihat dari jam tangan orang yang duduk berdekatan dengan saya, karena saat itu saya tidak membawa alat komunikasi atau jam tangan,kurang lebih 6 jam perjalanan yang kami tempuh menelusuri sungai kapuas yang membelah pulau kalimantan, tidak banyak yang dinikmati bagi orang-orang yang sudah terbiasa pulang kampung tetapi tetap saja pemandangan sepanjang perjalanan menyajikan pemandangan yang tidak membosankan, sepanjang perjalanan kita akan menikmati hutan bakau yang menghiasi tepian sungai kemudian di ujung terlhat bukit-bukit yang menjulang tinggi, jika beruntung kita akan menemukan aktifitas hewan-hewan liar di tepian sungai.
Salah satu Sudut di Dermaga Batu Ampar

Tapi sedikit saran buat anda yang baru pertama kali melakukan perjalanan ke kampung halaman saya ini, ketika berada di kapal jika berangkat siang maka pilihlah tempat di dalam kapal, takala sore boleh lah kita keluar kapal menuju ke dek/ bagian kapal atas untuk menikmati pemandangan dan semilir angin, karena jika siangnya di luar maka bersiaplah menikmati teriknya matahari atau hujan yang turun. Sekitar 2,5 jam Perjalanan kemudian kita akan sampe di salah satu dermaga dimana disini kita akan berhenti cukup lama kurang lebih 15 menit di banding di beberapa dermaga yang disinggahi sebelumnya, inilah Dermaga Kubu, Kubu sendiri adalah sebuah Pusat kecamatan di Kubu Raya.
Alhamdulillah setelah beberapa jam perjalanan akhirnya saya sampai di Dermaga Batu Ampar sebuah dermaga Kecil di Pusat Kecamatan Batu Ampar, bagi yang baru pertama ke Batu Ampar Anda akan di suguhkan dengan Pemandangan Pegunungan-pegunungan yang berderet, berjejer menjulang tinggi seakan menyambut kedatangan siapapun ke Daerah saya.
Sore itu sudah Pukul 16.00, Saya pun keluar dari Kapal Motor Klotok yang kami tumpangi,rata-rata penumpang Turun di Batu Ampar, karena kebanyakan mereka masyarakat sana. Beberapa Menit kemudian kami harus menunggu dan mengawasi Sepeda Motor yang kami bawa untuk di turunkan dari Kapal, beberapa Orang yang tergabung dalam serikat Buruh Pelabuhan Batu Ampar, menurunkan kendaraan satu persatu, penurunan ini pun tidak lepas dari Biaya yang di bebankan kepada pemilik kendaraan berkisar antara 3.000-5.000 rupiah untuk satu Sepeda Motor.

Perjalanan belum sampai di sini, Saya melanjutkan perjalanan menuju Desa Saya dengan Waktu tempuh dari Pusat Kecamatan(Dermaga) kurang lebih 30 menit, sepanjang perjalanan saya menikmati panorama indah, suasana Desa yang Ramah,Alam yang di balut dan di naungi oleh pegunungan-pegunungan,saat keluar dari Dermaga menuju jalan utama, kita akan melewati Pasar kami menyebutnya Pasar Batu Ampar, mungkin di pasar ini Anda dapat membeli kebutuhan yang di perlukan, di banding membeli di Desa, yang tidak menyediakan kebutuhan yang di perlukan.
Karena saya baru adalah Masyarakat di Kecamatan ini, saya tidak perlu berbelanja terlebih dahulu, saya harus masih melanjutkan perjalanan menuju Desa tempat tinggal Saya, perjalanan di mulai seteleh menurunkan Sepeda Motor, perjalanan sekitar 30 Menit menuju tempat tinggal saya tepatnya di Desa Teluk Nibung, Dusun Bangun Harjo.Dalam perjalan kita akan melewati beberapa Daerah yang mempunyai kondisi Wilayah berbeda-beda, pertama kita akan menulusuri jalan Desa Batu Ampar, sepanjang perjalanan kita akan di suguhi pemandangan yang indah sebelah Kanan Bukit Batu Ampar dan sebelah kiri Rumam-Rumah yang berbatasan dengan Sungai, jalan di Desa Ini sebagai Pusat kecamatan cukup baik dengan lebar kurang lebih 3 Meter ini dengan kondisi layak dilewati, selain Fasilitas Jalan juga Listrik yang sudah hidup selama 24 Jam, pemukiman di Desa sudah padat, setelah beberapa menit melewati jalan di Desa Batu Ampar kemudian kita akan melewati Jalan yang kami sebut Kemuning Cina, disini kondisinya masih sepi hanya beberapa Rumah, dan Mayoritas yang tinggal disini adalah Orang Cina karena itulah di sebut Kemuning Cina, disini fasilitas jalannya juga hampir sama dengan Desa Batu Ampar, cuman yang membedakan adalah sekitar beberapa meter jalan disini menggunakan Aspal, untuk Listrik juga masih teraliri selama 24 Jam, dengan pemandangan Bukit tapi tidak sama dengan Bukit di Desa Batu Ampar.

Salah satu bagian Jalan di Desa Batu Ampar

Perjalanan di Lanjutkan menuju Kemuning Jelutung, disini mulai banyak Penghuni/ Masyarakat yang menempati Wilayah ini sayangnya mulai dari sini Fasilitas seperti jalan sudah tidak sama seperti di Desa Batu Ampar, kemuning Cina, disini memang jalan di semen, tapi sayang dengan ukuran kurang lebih 2,5 meter banyak jalan-jalan yang Rusak dan Berlobang sehingga sulit dilewati, mulai dari sini juga Listrik hanya hidup dari jam 17.00-06.00, kecuali hari Sabtu dan Minggu, disini tidak banyak yang di lewati hanya jejeran Rumah-rumah Masyarakat, namun disini kita akan melewati daerah dimana kita akan melihat pemandangan beberapa Gunung dan Bukit yang ada di Batu Ampar, kemudian jalan dengan Pasir Putih.
Setelah beberapa menit perjalanan melewati Kemuning Jelutung, kita akan melewati beberapa Daerah berikutnya di Antaranya Setia Baru/ Jeruju Kiri, sebelum ke jalan ini akan kita temui Persimpangan jika kita ambil Lurus menuju ke Dusun Sidodadi, kekiri ke Setia Baru, setelah itu kita akan menemui Simpang 4, jika lurus kita akan terus hingga Setia Baru Ujung, sebelah kiri kami menyebutnya Prapatan, sedangkan sebelah kanan Menuju Dusun Saya Dusun Bangun Harjo,fasilitas yang tersedia disini jalan yang belum lama di Bangun dengan kondisi cukup baik, listrik hanya hidup seperti di Daerah Kemuning Jelutung. Setelah melewati beberapa Daerah Saya pun akhirnya sampai di Rumah, hari itu sekitar Pukul 17.00 dan saya pun Istirahat, tidak banyak Aktifitas setelah sampai di Rumah hanya istirahat dan melakukan aktifitas ringan seperti biasa, sambil menikmati tenangnya Kampung Halaman.
**Bersambung**

0 comments:

Post a Comment