Monday, December 18, 2017

Catatan Pulang Kampung - Batu Ampar, Kubu Raya



Jumat, 8 Desember 2017 - Tidak seperti pagi-pagi sebelumnya, pagi ini saya harus bersiap dengan persiapan seperlunya mulai dari menyiapkan pakaian ganti dan barang-barang yang perlu di bawa.
Yaa, hari ini saya akan melakukan perjalanan panjang menuju kampung halaman, seperti biasa untuk perjalanan pulang kampung sengaja saya menggunakan Motor Klotok agar saya bisa melihat-lihat perkembangan Daerah-Daerah tepian Sungai yang saya lewati, sekaligus menikmati sajian keindahan Alam (karena sudah lama tak pulang kampung hehe, walaupun itu-itu saja..), selain juga untuk menghemat biaya, hehe, maklum pulang kampung dengan biaya pas-pasan, tarifnya standar hari-hari biasa, hanya 60 ribu sekali perjalanan untuk satu orang, jika membawa kendaran roda dua tarifnya sama dengan orang. Berbeda jika pulangnya tepat di hari liburan biayanya bisa lebih mahal. Sebelum pukul 8 saya harus sudah berangkat menuju Rasau Jaya selain khawatir ketinggalan Motor Klotok yang berangkat jam 10 pagi, juga karena ada beberapa urusan yang harus di selesaikan, sekitar pukul 9.35 saya sudah tiba di Pelabuhan KTM Rasau Jaya, owh iya fyi.KTM adalah kepanjangan dari Kota Terpadu Mandiri untuk maksudnya bisa di baca di sini..


Okeh kita lanjutkan ya, saya langsung menuju pelabuhan, dan membeli tiket Motor Klotok yang di jaga oleh perempuan, lokasi penjualan tiket tidak begitu sulit di temukan, karena posisinya berdekatan dengan Motor Klotok yang di tambatkan, nah ini contoh tiketnya..



Setelah saya membeli tiket saya memasukan barang-barang ke dalam Motor Klotok, hati-hati ya jangan sampai salah Motor, karena selain Motor Kolotok menuju Batu Ampar ada juga motor klotok menuju daerah lain selain Batu Ampar seperti padang tikar, dll. Kalau udah salah naik, bisa panjang urusannya, pastikan dengan penjual tiket kapal yang mesti kita naiki.

Nah setelelah saya memasukan barang-barang yang saya bawa, saya kembali keluar dan mencari lokasi penitipan sepeda motor yang saya bawa, karena memang niatnya tidak bawa sepeda motor jadi cukup di titipkan. Tempat penitipannya juga tersedia banyak sebelum masuk pelabuhan, biayaanya 5 Ribu Rupiah satu Hari, karena niatan saya dari tgl 8-12 maka hanya 5 hari sepeda motor saya titipkan, nanti kita di beri tanda bukti penitipan untuk mengambil sepeda motor kita jika sudah kembali, bentuknya seperti ini.





Biasanya sih setiap tempat penitipan berbeda cara, ada yang menggunakan tanda bukti ada yang tidak, so.. cari ajah tempat penitipan yang ada tanda buktinya, biar lebih aman.
Nah setelah saya menitipkan kendaraan, -owh iya kunci motor tetap di bawa ya-, nah saya langsung menujulu Motor Klotok, sebelumnya jangan lupa beli perbekalan secukupnya,biar gak kelaparan dimotor,maklum perjalanan jauh.
Sambil menunggu motor klotok berangkat bisa juga menikmati keindahan Rasau Jaya, tapi jangan jauh-jauh, saya juga sempat mrngabadikan beberapa moment yang rutin di pelabuhan..
Ini dia..








Nah kalau gambar yang pertama itu Motor Klotok yang tertambat di dermaga/ pelabuhan, nah motor yang akan saya tumpangi yang sebelah kanan atau yang kedua dari dermaga.
Kalau gambar kedua itu suasana pemberhentian Speed Boat, sebenernya, kalau mau cepat menuju Batu Ampar bisa menggunakan Speed Boat, seperti yang di gambar, hanya 2 jam lebih sudah sampai di Batu Ampar, hanya saja makin cepat makin mahal, biayanya untuk sekarang saya kurang tau, tapi kisarannya 100-120.000/ orang.
Berbeda dengan Motor Klotok lama perjalanannya bisa 6 Jam, tapi ya biayanya bisa lebih murah.
Tapi ada sebagian yang berpendapat bahwa lebih enak pake Seed Boat karena bisa lebih cepat, kembali lagi tergantung orangnya juga dan uangnya, karena saya uangnya pas-pas an ya pake klotok hehe.
Okelah Jam 10 pun tiba, tanpa menunggu lama Motor telah lepas dari tambatan dan memulai perjalanan..
Di sepanjang perjalanan kita akan menikmati sajian pemandangan seperti ini.

Nah Motor Klotok biasanya berhenti di beberapa Dermaga yang berada di tepian sungai untuk menaikan dan menurunkan penumpang, dermaga-dermaga ini milik kecamatan/desa-desa yang di lewati kapal di Kubu Raya.

Nah inilah dia salah satu tujuan saya mengamati perkembangan daerah-daerah yang di lewati, salah satunya adalah Dermaga, terakhir ketika saya pulang kampung masih terbuat dari kayu dan papan, sekarang hampir beberapa dermaga yang kami singgahi sudah menggunakan beton.
Selain itu karen kondisi curah hujan yang cukup tingi di tambah dengan Air pasang, Air Sungai mulai naik dan menggenangi pelataran-pelataran rumah warga, semoga saja tetap aman.
Perjalanan pun kami lanjutkan hingga sampailah kami di daerah Kubu, nah di daerah ini Motor Klotok berhenti cukup lama, sehingga kita bisa berbelanja makanan atau minuman jika kita sudah kehabisan perbekalan, sampai di Kubu sekitar 2 jam perjalanan, uniknya, di Kubu sebenarnya kita gak perlu repot-repot turun dari Motor karena sudah ada Anak-anak muda yang membawa barang jualan memasuki kapal dan langsung menawarkan ke kita, tapi tentunya ada harga lebih yang harus di bayarkan di banding dengan langsung membelinya ditoko, sempatkan saja untuk turun dan melihat-lihat daerah Kubu sebagai salah satu kecamatan di Kubu Raya, tapi jangan sampai keluar dari Wilayah Dermaga, karena waktu Motor Klotok biasanya hanya 15-20 menit berhenti.
Nah lanjut, kemudian Motor Klotok pun melanjutkan perjalanannya dan selang beberapa jam sampailah di Muara Kubu biasa kami menyebut daerah ini Olak-Olak Kubu..
Suasananya kurang lebih seperti ini..





Disinlah batas antara daratan Kubu Raya dan wilayah-wilayah lain, karena di pisahkan oleh laut..



Nah ini yang buat saya ngeri, karena saat saya melewati gelombangnya cukup tinggi, jadi motor klotok terasa tergoncang-goncang, syukurnya motor klotok yang saya tumpangi ini cukup besar jadi gak begitu khawatir.
Nah disini kita bisa menikmati lagi pemandangan muara yang indah, saya juga melihat beberapa aktiftitas Kapal-kapal besar yang menarik Tongkang bermuatan tanah merah, katanya sih tanahnya mengandung mineral, salah satunya bauksit.
Disini juga kita bisa menikmati bukit-bukit dari kejauhan, sebenernya kalau mau lebih asyik bisa menikmatinya dari atas kapal, tapi saya lagi malas mau ke atas, panas.




Ada juga nih Jermal-jermal yang biasa di gunakan sebagai pondok untuk menangkap ikan atau udang-udang kecil, serta hasil laut lainnya.

Owh iya untuk yang baru pertama melakukan perjalanan jangan kaget juga ya, perjalanan panjang tentunya pengin BAB atau BAK, nah jangan khawatir di Motor Klotok juga ada Jambannya tapi jangan mengharapkan jamban yang sama seperti di rumah ya..

Tapi nikmatin saja, jangan di tahan-tahan dari pada sakit, hehe.
Selain itu kita bisa menikmati pemandangan dari belakang kapal, eits.. bukan pemandangan jamban ya hehe..

Perjalanan pun di lanjutkan dan kembali memasuki aliran sungai, berbeda dengan sebelumnya untuk yang sekarang kita lewati, tidak ada lagi dermaga-dermaga yang perlu di singgahi.
Nah setelah dari sinilah kita akan langsung menuju Dermaga Batu Ampar.
-
-
Nah karena perjalanan masih panjang menuju Batu Ampar, sekarang sudah pukul 2.40 masih kurang lebih 1,5 jam lagi, saya mau menggambarkan sedikit kondisi dan suasana di dalam Motor Klotok.
Untuk hari ini karena bukan hari libur Motor yang saya tumpangi sangat sepi hanya ada 20 an penumpang, yang banyak itu adalah barang-barang bawaan penumpang, karena ada beberapa penumpang yang membawa barang dagangan.


Nah aktifitasnya beragam, ada yang hanya duduk-duduk melamun sambil menikmati pemandangan, atau tidur.


Selain itu untuk keamanan sendiri saya hanya melihat beberapa karet pelampung tanpa melihat baju pelampung, saya kurang tau apa mungkin di simpan di tempat lain.
Sangat di sayangkan sih kalau misal untuk kapal yang biasanya ramai dengan penumpang sedikit menyiapkan alat keselamatan.


Melihat beberapa waktu ini sering terjadi kecelakaan transportasi air.
Selain itu juga saya dari dulu hinga sekarang tidak pernah melihat Motor Klotok yang menyediakan tempat sampah, sehingga penumpang membuang Sampah mulai dari bungkus Nasi, Plastik Dll ke Sungai, sangat di sayangkan.
Saya sempat terpikir, atau mungkin yang mrmbaca tulisan saya membuat program tempat sampah untuk Motor Klotok, jadi menyediakan tempat sampah di Motor, kemudian setiap Motor Klotok berlabuh sampahnya langsung di buang ke tempat pembuangan sampah yang terdapat di Dermaga-dermaga, untuk tempat pembuangan sampah di dermaga bisa di buatkan swadaya masyarakat atau juga bisa melalui Pemerintah Daerah, sehingga akan terbangun kesadaran pengguna Transportasi Air untuk menjaga sungai yang di laluinya, apa perlu nunggu saya jadi Kepada Daerah!! ( ekpresi kesal ðŸ˜¬)
Semoga deh segera jadi perhatian, jangan sampai Sungai tidak bisa di lalui karena menumpuknya sampah, Naudzubillah.
Okeh cool down,huffhhhhh.....hehe.
Nah buat yang pertama naik Motor Klotok untuk tempat duduknya bisa di tempat yang nyaman kok kayak gini..

Tapi jangan menyamakan seperti di kapal-kapal mewah, hehe... Bisa juga baring-baring dibawah.
Owh iya kalau khawatir Handphonenya ngedrop atau butuh sumber listrik In sya Allah sudah tersedia di Kapal, akan hidup sepanjang perjalanan ini (lirik lagu ðŸ˜“)

Untungnya hari ini karena sepi jadi bebas beraktifitas, mau baring, berdiri duduk dll, berbeda dengan suasan saat liburan, jangakan untuk meluruskan kakinya saat duduk, berpindah posisi saja sulit karena ramainya penumpang.
Selain itu suasana di dalam jika hendak berbincang-bincang Wajib mengeraskan suara atau harus saling berdekatan, karena suara Bissing yang di hasilkan mesin akan menyertai kita selama perjalanan, bahkan kadang masih terasa saat sudah keluar dari kapal.
Wajar saja karena mesin yang di gunakan mesin diesel yang cukup besar.


Perjalanan masih panjang,so santai saja dulu....
Owh iya untuk yang Muslim mungkin berniat melaksanakan Shalat Duhur di kapal, jika suasana sepi bisa juga melaksanakan di dalam kapal, tapi kalau ramai biasanya di atas(dek kapal).
Tapi saya sendiri lebih untuk menjamak Shalat Duhur dan Ashar, sebagai Rukhsoh (kemudahan) bagi yang sedang safar(perjalanan).
Owh iya untuk kecepatan Kapal saya kurang tau pasti berapa kisaran 30-40 KM/Jam, so bisa di itung ajah perjalananannya kalau 30 KM dengan waktu tempuh 6 Jam sekitar 180 KM.
Tapi kalau 40 KM sekitat 210 KM.
Sebenarnya bsa dengan jarak menggunakan Motor Klotok lebih singkat,yaitu menggunakan Motor Klotok tujuan Padang Tikar waktu tempuhnya hanya 4 Jam, dengan biaya yang lebih murah, saya kurang tau berapa karena saya belum pernah menggunakannya, kenapa bisa lebih cepat padahal menggunakan kapal jenis yang sama, karena setelah menyebrang lautan (olak-olak kubu) langsung menuju dermaga Padang Tikar, berbeda dengan saya Ke Batu Ampar setelah lautan harus masuk ke sungai lagi.
Lagi pula jika kita melalaui Padang Tikar pun, kita masih harus menempuh jalur darat sekitar 1 Jam jika cuaca bagus, bisa lebih 2 jam jika cuaca buruk,karena jalan darat yang di lalui beberapa masih tanah, mudah rusak saat hujan datang.
Fyi. Padang Tikar sebenarnya masih satu Kecamatan dengan Batu Ampar, sebutannya Desa Padang Tikar 1 dan 2, nah kalau Desa saya namanya Teluk Nibung, Desa yang ada Dermaganya namanya Desa Batu Ampar yang akan saya singgahi ini.
Perjalanan dari Dermaga Desa Batu Ampar menuju Desa saya (Teluk Nibung) sekitar 1 Jam menggunakan Sepeda Motor, bisa lebih cepat karena kondisi jalan sudah lebih bagus.
Buat yang mau ke Desa saya bisa menggunakan ojek yang ada di Batu Ampar biayanya saya kurang tau, karena saya jarang menggunakan ojek, dulu sekitar 50 ribu.
-
-
Sepertinya sebentar lagi saya akan sampai...

Karena dua Bukit ini sudah mulai nampak dari kejauhan..
Walaupun masih jauh hehehe...
Kenapa saya yakin karena bukit yang pertama ada menara transmisi telekomunikasi yang berdiri.
-
-
Okeh saya sudah berada di Kap Motor Klotok, karena sudah Sore jadi lebih nyaman kalau kita keluar.





Nah beginilah suasana di atas Kap Kapal, so rekomended banget buat kamu yang pergi ke Batu Ampar atau Tempat lain menggunakan Motor Klotok untuk ke Kap Kapal, biar bisa melihat keindahan Alamnya..
Tapi jam-jam sore ya..
Nah ini bukit pertama sebelum sampai kr Dermaga Batu Ampar, bisa di lihat kan ada tower telekomunikasi.

Nah itu dia Batu Ampar mulai nampak dari kejauhan, yah suasana di sini memang bukit, kami tetap menyebutnya gunung walaupun belum masuk kriteria gunung.
Okeh sekian dulu ya, cerita kepulangan..
Kita sambung lagi dengan cerita-cerita yang akan datang.
Owh iya sebagai tambahan nih saya ada buat video dokumenter perjalanan menyusuri Sungai Kapuas menuju Kecamatan Batu Ampar.
Lengkapnya simak di sini:
"Pulang"

---++++--

7 comments:

  1. Mohon admin untuk di posting lapangan volley batu ampar yg berada dipinggir laut, terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. In sya nanti kalau pulang ke batu ampar saya posting..

      Delete
  2. Minta no hp y dong yg tmp penitipan motor d rasau jaya

    ReplyDelete
  3. bro mau nanya kalo rute ferry dari rasau apakah melewari desa muara kubu? thank u

    ReplyDelete
  4. Admin mohon bantuannya, saya punya keluarga di padang tikar alm. Imam Sujari dan almh. Sayekti. Bagaimana bisa berkomunikasi dengan anak (Anto, Susi)/menantu (Abd. Basit)

    ReplyDelete