Beberapa Desa di Kecamatan Batu Ampar masih ada yang mendapat penerangan Terbatas (Gambar: Herman Latupeirissa)
Masyarakat di beberapa desa Kecamatan Batu Ampar kini bisa menikmati listrik selama 24 jam.
Pada tahap ini PLN baru melakukan uji coba dua kali seminggu pada
Jumat dan Minggu. Nantinya listrik di beberapa desa di kecamatan itu
akan dialiri 24 jam setiap hari.
“PLN memiliki komitmen menerangi seluruh desa di Kecamatan Batu Ampar
ini. Harapan kami seluruh masyarakat bisa menikmati listrik selama 24
jam,” kata Manager Teknik PLN Wilayah Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto,
usai peresmian pengoperasian listrik 24 jam dan pencanangan listrik
pintar di Kecamatan Batu Ampar, Sabtu (5/5).
Selama ini, ungkap Heru, PLN harus merogoh kantong ratusan juta untuk
menerangi kecamatan tersebut. Setiap malam PLN harus mengeluarkan solar
lebih kurang tiga ton. Selama sebulan, PLN harus menyiapkan solar
sebanyak 100 ton (1.000 liter). Jika harga solar per liter seharga Rp
8.000, dalam sebulan PLN harus mengeluarkan biaya pengoperasian sebesar
Rp 800 juta.
"Di Batu Ampar, pemasukan yang diterima oleh PLN hanya Rp 170 juta.
Artinya, PLN masih mengalami kerugian lebih kurang Rp 600 juta setiap
bulannya," tutur Heru.
Meski mengalami kerugian, PLN tetap berkomitmen mengaliri listrik di
Kecamatan Batu Ampar selama 24 jam + 1. "Saya berharap, masyarakat
setempat menjaga aset-aset PLN di Batu Ampar," pintanya.
Sementara, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, listrik
yang sekarang sudah 24 jam berkat doa dari seluruh masyarakat Batu
Ampar. Itu artinya, masyarakat Batu Ampar bisa menikmati listrik di
siang hari.
Menurut Muda, saat ini listrik juga bisa dinikmati kalangan
masyarakat di pelosok-pelosok, sehingga tidak ada lagi masyarakat
khususnya di Kabupaten Kubu Raya yang tidak dapat menikmati listrik.
Dia meminta masyarakat optimis dengan teraliri listrik selama 24 jam.
Sebab, terang benderang bukan berarti terlihat dari fisik, namun juga
dari pikiran yang harus terang benderang.
0 comments:
Post a Comment