Wednesday, November 18, 2015

Batu Ampar Terang 24 Jam


Beberapa Desa di Kecamatan Batu Ampar masih ada yang mendapat penerangan Terbatas (Gambar: Herman Latupeirissa‎)

Masyarakat di beberapa desa Kecamatan Batu Ampar kini bisa menikmati listrik selama 24 jam.
Pada tahap ini PLN baru melakukan uji coba dua kali seminggu pada Jumat dan Minggu. Nantinya listrik di beberapa desa di kecamatan itu akan dialiri 24 jam setiap hari.
“PLN memiliki komitmen menerangi seluruh desa di Kecamatan Batu Ampar ini. Harapan kami seluruh masyarakat bisa menikmati listrik selama 24 jam,” kata Manager Teknik PLN Wilayah Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto, usai peresmian pengoperasian listrik 24 jam dan pencanangan listrik pintar di Kecamatan Batu Ampar, Sabtu (5/5).
Selama ini, ungkap Heru, PLN harus merogoh kantong ratusan juta untuk menerangi kecamatan tersebut. Setiap malam PLN harus mengeluarkan solar lebih kurang tiga ton. Selama sebulan, PLN harus menyiapkan solar sebanyak 100 ton (1.000 liter). Jika harga solar per liter seharga Rp 8.000, dalam sebulan PLN harus mengeluarkan biaya pengoperasian sebesar Rp 800 juta.
"Di Batu Ampar, pemasukan yang diterima oleh PLN hanya Rp 170 juta. Artinya, PLN masih mengalami kerugian lebih kurang Rp 600 juta setiap bulannya," tutur Heru.
Meski mengalami kerugian, PLN tetap berkomitmen mengaliri listrik di Kecamatan Batu Ampar selama 24 jam + 1. "Saya berharap, masyarakat setempat menjaga aset-aset PLN di Batu Ampar," pintanya.
Sementara, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, listrik yang sekarang sudah 24 jam berkat doa dari seluruh masyarakat Batu Ampar. Itu artinya, masyarakat Batu Ampar bisa menikmati listrik di siang hari.
Menurut Muda, saat ini listrik juga bisa dinikmati kalangan masyarakat di pelosok-pelosok, sehingga tidak ada lagi masyarakat khususnya di Kabupaten Kubu Raya yang tidak dapat menikmati listrik.
Dia meminta masyarakat optimis dengan teraliri listrik selama 24 jam. Sebab, terang benderang bukan berarti terlihat dari fisik, namun juga dari pikiran yang harus terang benderang.

0 comments:

Post a Comment