Karna urusan kerjaan, dari tahun 2010 gue move ke Jakarta. Gue pengen banget ngenalin kampung halaman gue, really, such a beautiful place!
Gue lahir di Batu Ampar, salah satu desa di Kalimantan Barat. Dulu Batu
Ampar menjadi bagian dari Kecamatan Padang Tikar, dan masuk ke dalam
wilayah asuhannya Mempawah, tapi karena ada pemekaran daerah, akhirnya
Batu Ampar pisah dari Mempawah dan masuk menjadi bagian dari Kabupaten
Kubu Raya (gue sering bingung, kenapa ga masuk Pontianak aja ya),
Kalimantan Barat. Ini foto Batu Ampar, gue ambil dari speedboat waktu akan meninggalkan Batu Ampar menuju Pontianak.
Mungkin kalian yang membaca tulisan gue ada yang bingung sama daerah ini
atau mungkin ada yg belum pernah denger juga. Yup, Batu Ampar emank
cuma desa kecil, trus memang menjadi nama dari lebih dari 1 daerah di
Indonesia, setau gue ada 4 si, 1 itu hometown gue, trus di Kutai - Kalimantan Timur, di Madura, terakhir di Batam - Riau, jauh banget ya, hehe.
Gue tinggal disama ampe lulus SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama).
Mungkin yang tinggal di kota besar ga pernah ngerasain bagaimana
suasananya sekolah di pedesaan. 1 hal yang pasti berbeda, setiap Sabtu
kita ada suatu kegiatan, kalau menurut gue sih seru, kita nebas rumput,
haha :)
Jadi sekolah kita itu, terutama SLTP gue, sekitar sekolah itu masih
hutan, jadi tiap Sabtu itu biasanya kita diminta untuk bawa peralatan
masing-masing, kebanyakan sih bawa clurit, ada juga yang bawa cangkul.
Jadi pernah (mungkin lebih tepatnya sering), setelah hujan itu kan pada
banjir tu, jadi kita semua pada lepas sepatu, ganti baju olahraga, trus
langsung deh turun menebas rumput. Dari kegiatan itu banyak variasi feedback dari masing-masing murid, ada yang nikmatin, ada yang jijik untuk bersentuhan langsung dengan tanah karna takut ada cacing, but me, i enjoyed it! :) Oh ya, trus kita tuh kalau berangkat sekolah kebanyakan on foot atau ga pake sepeda, mo jalan kaki atau pake sepeda biasanya kita selalu rame2 :)
Pendidikan di Batu Ampar bisa dibilang tertinggal. Jaman gue tamat SLTP,
tahun 2002, disana belum ada SMA-sederajat. Itu yang buat gue harus
ngelanjutin sekolah di Pontianak. Tapi gue seneng banget, setahun
setelah gue di Pontianak, akhirnya di Batu Ampar ada SMK. SMK doank,
gada SMA. SMK itu dengan bangunan yang seadanya, hanya ada beberapa
ruang kelas, dibangun dan dikelola oleh salah satu guru SLTP gue. SMK
itu juga dengan fasilitas yang seadanya, terakhir kali gue denger
disana cuma ada 2 unit komputer, digunakan secara bergilir oleh para
siswa dengan waktu yang terbatas. Selain itu pelajaran komputer seakan
menjadi mata pelajaran ekskul, karena tidak dimungkinkan untuk diajarkan
pada hari sekolah (Senin-Sabtu), hanya bisa pada hari Minggu, itupun
dengan waktu yang terbatas. Miris memang, tapi begitulah keadaannya.
Pada hari kerja listrik hanya menyala jam 5pm-6am, pada hari Minggu dan
hari libur bertanggal merah dikalender, akan ada tambahan listrik yang
menyala dari jam 8am-2pm.
Selain suasana sekolah disana, dan setelah mengunjungi beberapa tempat
di Indonesia, 1 hal yang membuat gue selalu kangen sama Batu Ampar
adalah airnya.
Batu Ampar adalah daerah pegunungan. Supply air di rumah kami
adalah air yang mengalir langsung dari gunung. Bayangkan, Anda bangun
pagi, mandi, betapa sejuknya air yang membasuh tubuh Anda! Belum ada air
dari daerah manapun yang bisa membandingi air disana, agh.., segarnya..
:D
Bedanya dengan di Puncak, Bogor, Batu Ampar desanya ga sedingin Puncak,
malah bisa dibilang panas karena dekat dengan garis khatulistiwa, tapi
air disana tetep masih dingin, walaupun mandi di siang bolong, ga
mempengaruhi dinginnya air disana.
1 hal yang pasti, udara disana masih bersih, sangat berbeda jauh dengan
udara di Jakarta. Salah satunya karena disana kendaraan bermotornya
masih sedikit kali ya. Di Batu Ampar itu jalan rayanya cuma muat 1 mobil
doank, kalau 2 mobil papasan, ga bisa lewat deh, makanya disono gada
mobil, paling banter sepeda motor doank :) Disana masih ada becak lo..
:)
Pada akhir tahun, air laut menjadi pasang, dibawah rumah bakalan
digenangi air laut dan jarak beberapa rumah ada jembatan kayu (gang)
yang juga digenangi air laut. Waktu kecil, kita sering banget nanggok
ikan (nangkap ikan pake keranjang plastik yang biasa untuk nyimpen sayur
:D ) kalau air lagi pasang :)
Now, bicara masalah daerah wisata. Sebenarnya banyak banget
daerah yang menurut gue punya potensi wisata disana, cuma ya seperti
biasa, 'penyakit' di Indonesia, gue ga nyalahin juga ga membenarkan
pemerintah, tapi kurangnya kesadaran dari semua pihak membuat daerah
wisata tidak tersentuh dan tidak di eksplor. Sebut saja Batu Gajah dan
Pulau Gelanggang. Daerah itu bagus kalau dirawat dan diberi fasilitas yg
memadai, dan gue yakin akan menarik minat wisatawan, secara jaman
sekarang banyak banget yg pengen menghilang dari hiruk pikuk daerah
perkotaan. kalau lagi libur imlek gue inget banget pada
berbondong-bondong ke pantai di Padang Tikar :)
Batu Gajah, dinamakan begitu karna konon batu disana bentuknya mirip
gajah, gue ga bisa ngeliat bentuk batunya secara jelas, mungkin harus
dari sudut pandang tertentu. Berikut view yang bisa loe liat dari Batu
Gajah.
Dibawah ini penampakan Pulau Gelanggang. Pulaunya ga berpenghuni, deket
banget ma daerah Bumi Raya, kadang mereka pada berenang dari Bumi Raya
ke Pulau Gelanggang. Konon katanya dibawah pulau ini ada pusaran air.
Batu Ampar yg merupakan daerah pegunungan juga enak banget dipake buat yang suka tracking.
Dulu banget gue pernah beberapa kali naik gunung. Kebetulan gue punya
saudara jauh yg rumahnya di daerah pegunungan. Dari atas gunung kita
bisa ngeliat laut! :) Ini view yang bisa loe liat dari Batu Ampar :)
Makanan khas Batu Ampar? Pisang asap! Mungkin di daerah lain juga ada
pisang asap, cuma pasti rasanya beda, enakan yang di Batu Ampar :) kalau
gue pulang kesono, makanan yang wajib gue makan itu sate ayam, bihun
goreng, soto ayam, semuanya murah dan enak, gada yang ngalahin de!! Yang
masak bihun goreng itu kalau bahasa sono dipanggil 'theu shiu', tangan pertama, ranking 1 :)
Haha, that's it, that my hometown. Untuk menuju kesana, loe dari
Pontianak harus menuju ke daerah Kubu, disana ada beberapa pelabuhan
kecil, kalau bingung bisa tanya-tanya sama penduduk setempat. Perjalanan
dari Kubu ke Batu Ampar memakan waktu 1-2jam lebih kalau pake speedboat, tergantung kecepatan speedboat yang kita naiki, kalau pake kapal biasa bisa sekitar 5 jam-an.
http://wesajelajahindonesia.blogspot.co.id/2011/09/my-hometown.html
0 comments:
Post a Comment